Friday, June 30, 2006

3K

Kantor, Kamar Mandi, Kamar Tidur.

Ya, itulah 3 ruangan yang telah mengekang manusia pada umumnya.

Kantor, tempat ia mencari makan. Setelah makan, maka iapun ke Kamar Mandi. Setelah itu, karena lelah, iapun beranjak Kamar Tidur untuk istirahat, karena kelelahan. Esok paginya, ia pun bersiap-siap untuk pergi ke Kantor kembali.

Rutinitas itu menjadi sebuah kegiatan wajib sepanjang hidupnya, bahkan ia tidak memiliki hari-hari libur sekalipun.

Ingatkah, bahwa negeri ini membutuhkan uluran banyak anak bangsa. Bukankah kebaikan dapat terlahir dari tangan-tangan kita? Bukankah lingkungan sekitar kita pun membutuhkan perhatian kita yang terbatas ini? Bukankah banyak saudara-saudara kita juga merindukan hadirnya diri kita di tengah-tengah mereka?

Marilah kita berikan kelebihan yang kita miliki atas kekurangan saudara kita, karena kelebihan mereka juga akan melengkapi kekurangan kita. Bahwa sesungguhnya, hidup ini adalah kesempatan terakhir untuk berkreasi dan berinovasi sebanyak-banyaknya, sebaik-baiknya, dan bahwa kita mampu membawa perubahan-perubahan besar bagi bangsa ini.

Mari untuk tidak terjebak dengan 3K.

Wednesday, June 21, 2006

Perbedaan

Dunia penuh dengan keberagaman anak bangsanya, dan keberagaman telah menjadi ciri dalam sebuah kehidupan, terlebih keberagaman dalam keberagamaan.
Keberagaman teridentifikasi dengan adanya perbedaan, meski tentunya perbedaan bukanlah sebuah rahmat, namun perbedaan adalah sebuah keniscayaan yang harus kita sikapi dengan kebijaksanaan, sehingga perbedaan tidak melahirkan perpecahan, justeru sebaliknya persatuan yang menjadi idaman bangsa ini. Marilah kita bersatu dalam perbedaan kita, dan kuatkan persaudaraan kita atas dasar memahami perbedaan yang kita miliki.

Tuesday, June 20, 2006

Senyuman


Betapapun Tuhan telah menciptakan raut wajah kita, namun tatkala senyuman senantiasa menghiasi bibir kita, kepada siapapun lawan bicara kita, dan kepada siapapun tubuh kita menghadap, maka di saat itu senyuman mampu melembutkan hati, mengendurkan tegangan tinggi, dan menguatkan kepribadian diri akan sebuah kesucian nurani. Maka, janganlah kita pelit akan senyuman, dan jangan katakan bahwa wajah Anda sulit berseri.


Paksakan senyuman, maka kita akan terbiasa dengan senyuman, karena kita sedang berada pada zaman dimana senyuman terasa mahal harganya. Semoga negeri ini kembali dihiasi dengan senyuman.
Selamat Tersenyum :)

Friday, June 16, 2006

Kemunafikan


Bangsa ini telah ratusan tahun mengalami penjajahan fisik. Kemerdekaan yang diraih pun ternyata hanya melahirkan penjajahan model baru yang menyentuh mental dan pola fikir. Kebusukan dan kebohongan yang terakumulasi sedemikian rupa telah menjadikan para penikmat kemerdekaan tidak lagi mampu melihat dengan jernih ketika adanya kebaikan yang tampil di hadapannya. Seakan ia tidak pernah percaya bahwa setetes kebaikan akan tetap bernama kebaikan meskipun ia diteteskan dari samudera laut keburukan. Marilah kita terima siapapun yang berbuat untuk negeri ini, dengan mengedepankan cara pandang positif terlebih dahulu.

Kedamaian


Damai adalah sebuah kata yang menjadi impian dan idaman banyak manusia. Namun seringkali damai hanya berhenti di bibir saja. Banyaknya prasangka tidak baik, dan phobia akan sesuatu yang baru dan tidak seide dengannya seringkali menjadikan kata damai hanyalah sekedar wacana saja, karena sang pewacana pun tanpa sadar telah melahirkan ketidakdamaian atas sesamanya. Marilah kita lahirkan kedamaian sesama anak dunia.

Membangun Negeri

Kawan-kawan sekalian,

Negeri ini saat ini sedang berjalan dengan tertatih-tatih.
Segenap perbaikan senantiasa mendapatkan penentangan dari para penolaknya.
Mari kita rapatkan barisan, kita satukan visi, guna negeri Indonesia yang lebih baik.